the pigeon cooed in the darkness of night
on a branch, in weakness, while i was asleep. i lied; for i swear that were i (His) loved
not the pigeons alone, but i too would weep; i think i am lovesick, excessively lovelorn
for my Lord-but I weep not, though animals weep i
di kegelapan malam seekor punai berkicau,
di atas sebatang dahan yang lemah
sementara aku justeru terbaring mendengkur
demi rumah Allah, aku telah berdusta
bila sampai aku mengaku merindukan Allah,
di saat para punai itu lebih dulu
menangis daripada aku
Aku pikir, aku ini manusia yang sangat
rindu pada Nya
namun nyatanya, aku tak mudah
menangis
seperti burung-burung punai itu.
*o beloved son, imam al-ghazali
di atas sebatang dahan yang lemah
sementara aku justeru terbaring mendengkur
demi rumah Allah, aku telah berdusta
bila sampai aku mengaku merindukan Allah,
di saat para punai itu lebih dulu
menangis daripada aku
Aku pikir, aku ini manusia yang sangat
rindu pada Nya
namun nyatanya, aku tak mudah
menangis
seperti burung-burung punai itu.
*o beloved son, imam al-ghazali
6 ulasan:
cari butang like tak jumpe...kene tulis komen LIKE' kat sini
kehkeh!!
dipetik dari buku 'o beloved son' tu..
berdosakah punai kalau
berkicau diwaktu siang
lagunya, lagu sendu
sepanjang zaman,
ghairah berahi segala Awang
memetik picu laras senapang.
Tak berdosa kata mereka
burung punai enak rasanya.
..Orang Parit sebut punai..Puna..hehehe...
burung aper.. ehehe
punai...
pandai...!
Catat Ulasan